Bagi para game developer, game engine merupakan aplikasi yang mempermudah proses pembuatan game. Sejumlah game engine populer seperti Unity, Unreal, GameMaker Studio, Stencyl hingga Construct, hampir kesemuanya dikembangkan secara komersial oleh perusahaan-perusahaan pengembang software. Namun belum lama ini, sebuah game engine berbasis open source bernama Godot mengabarkan sebuah perkembangan yang signifikan. Versi barunya yaitu Godot 3, rencananya akan dirilis tidak lama lagi dengan menawarkan sejumlah fitur baru yang tidak kalah dengan game engine komersial yang ada.
Apa Itu Godot Game Engine?
Jika game engine komersial seperti GameMaker Studio atau Construct secara native hanya menawarkan fitur pembuatan game 2D, Godot justru menawarkan fitur yang lebih lengkap, dimana Anda dapat membuat game 2D ataupun 3D. Tidak hanya di Godot 3 yang akan hadir nanti, kemampuan Godot membuat game 3D sudah tersedia sejak awal kemunculannya. Tampilan kerja antara 2D dan 3D di Godot pun disajikan secara terpisah, sehingga pengguna dapat berfokus kepada format game yang sedang dikembangkan.

Tampilan Kerja Pembuatan Game 2D di Godot

Tampilan Kerja Pembuatan Game 3D di Godot
Arsitektur 3D Yang Lebih Modern
Di versi terbarunya nanti, Godot akan menyediakan sejumlah fitur penyajian obyek 3D modern yang dimiliki oleh game engine 3D lainnya seperti Unity dan Unreal. Teknologi seperti Physically-Based Shading, Depth Mapping, Refraction, hingga SSR dapat digunakan untuk menampilkan obyek 3D yang optimal.

Visualisasi 3D yang modern di Godot 3
Untuk membangun tampilan yang lebih hidup, Anda juga dapat memanfaatkan teknologi rendering 3 dimensi secara realtime seperti Global Illumination dengan Realtime Lighting, Emission-Based Lighting, Voxel-Based Reflection, hingga Sub-surface Scattering. Dengan dukungan teknologi seperti ini, Anda dapat memanfaatkan Godot 3 untuk membuat visualisasi 3D secara realtime tanpa harus melalui proses offline render yang lama.

Partikel 2D dan 3D Berbasis GPU
Dalam hal efisiensi, fitur partikel 2D dan 3D yang disediakan nanti akan mengoptimalkan penggunaan GPU, sehingga game yang dijalankan akan terasa ringan. Dengan optimalisasi seperti ini, Godot mengklaim bahwa engine-nya akan mampu merender jutaan partikel secara bersamaan tanpa membebani kinerja perangkat yang menjalankannya.

Sistem partikel di dalamnya mampu menangani jutaan partikel sekaligus
Output HTML (WebGL)
Godot saat ini sudah mampu menghasilkan game secara multiplatform seperti dekstop, mobile ataupun mesin console sekalipun. Di versi barunya nanti, Godot 3 akan menawarkan output native untuk format HTML menggunakan teknologi WebGL.

Visual Scripting
Godot 3 juga akan memiliki salah satu fitur yang banyak dicari, yaitu visual scripting. Dengan visual scripting yang disediakan nantinya, Anda tidak harus menguasai bahasa pemrograman untuk dapat membangun game di dalamnya. Namun untuk Anda yang sudah cukup akrab dengan bahasa pemrograman seperti C++ ataupun C#, dapat memaksimalkan akses fitur pengembangan yang dimiliki Godot.

Masih banyak fitur-fitur lainnya yang akan tersedia bersama kehadiran Godot 3 nanti, sebut saja dukungan untuk multiplayer, audio engine, positional sound, 2D soft shadows, hingga VR (virtual reality). Namun, saat ini para penggunanya masih harus menunggu untuk dapat mencoba kecanggihan yang ditawarkan oleh Godot 3 setelah peluncurannya nanti. Untuk Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang Godot, dapat mengunjungi website resminya: https://godotengine.org.
EmoticonEmoticon